Etika dalam Berkata-kata, Berbincang, dan Bercanda

Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

 Dalam keseharian kita, selalu ada hal yang kita bicarakan dengan orang lain. Akan tetapi, terkadang tidak menutup kemungkinan kita membuat orang lain tersinggung pada saat kita berbicara, berbincang, dan sebagainya.

 Ketika berbicara kita pasti menggunakan lidah. Lidah, adalah salah satu hal yang banyak membuat manusia masuk neraka, karena ketidakmampuan manusia itu sendiri dalam menjaga lidahnya. Rasulullah saw. bersabda:

Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

 Di hadis lainnya, Rasulullah juga bersabda:

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam. (HR. Bukhari)

 Dari hadis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa menjaga lidah merupakan sesuatu hal yang hanya dilaksanakan bagi orang-orang yang beriman saja. Maka dari itu, pada postingan kali ini, saya ingin menyampaikan beberapa etika dalam berbicara. Yaitu:

1.  Ada pepatah yang mengatakan: Berfikirlah sebelum bertindak. Jadi, sebelum berbicara kepada orang lain,  alangkah baiknya kita menyusun kata-kata yang kita gunakan terlebih dahulu.

2. Ketika seseorang berbicara, maka dengarkanlah dengan seksama, dan jangan memutus perkataannya, tunggulah sampai ia selesai berbicara.

3. Janganlah kita membicarakan suatu topik pembicaraan yang berhubungan dengan orang lain, atau kita membicarakan hal-hal tentang orang lain yang tidak disukainya, karena itu termasuk ghibah. Rasulullah saw. bersabda:

Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab, "Allah dan rasulNya lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Menyebut-nyebut sesuatu tentang saudaramu hal-hal yang dia tidak sukai."(HR. Muslim)

4. Apabila bercanda, maka janganlah kita menjadikan kekurangan orang lain sebagai bahan tertawaan.

5. Rasulullah berkata: tidaklah aku berkata kecuali yang benar-benar saja. Jadi rasulullah tidak berbohong ketika bercanda. Selain itu rasulullah juga bersabda:

Celakalah orang yang ketika ia berbicara ia berbohong, untuk membuat tertawa orang-orang tertawa kepadanya, celakalah ia, celakalah ia.(Al-Hadist)

Inilah beberapa hal yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat.

Wassalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu